Minggu, 26 November 2006, 09:52:13 WIB

Jakarta, Rakyat Merdeka. Rencana keberangkatan sekitar 300 anggota DPR ke luar negeri dengan alasan studi banding di tengah banyaknya kesulitan masyarakat, seperti minyak membuat kesal banyak kalangan.

Anggota DPR sudah kena penyakit autis. Mereka itu wakil rakyat, kenapa di tengah jutaan rakyat antri minyak. Tapi kok mereka malah rencakan jalan-jalan ke luar negeri, Demikian jelas ketua Forum Alumni Gerakan Mahasiswa UIN (Universitas Islam Negeri), Irfan Fahmi kepada wartawan, Sabtu (25/11).

Irfan menjelaskan autis itu adalah penyakit yang sering diderita anak kecil. Kalau kena autis, dia akan sibuk sendiri tanpa peduli sekitar. Mereka sibuk memperkaya dan menyenangkan diri sendiri tanpa peduli yang pilih mereka sejak pagi antri minyak, tegasnya.

Bekas aktifis Forkot mengatakan studi banding ke luar negeri di akhir tahun sangat sia-sia, karena banyak birokrasi dan pejabat disana yang mengalami liburan akhir tahun dan natal. Kami curiga, mereka ini hanya mau menghabiskan anggaran DPR untuk 2006 saja. katanya.

Dia juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki soal indikasi korupsi di dalam rencana jalan-jalan tersebut.

Dalam undang-undang, korupsi adalah upaya memperkaya diri sendiri, orang lain atau kelompok lain. Kalau ada upaya memperkaya dengan alasan studi banding ke luar negeri, maka 300 anggota DPR bisa dijerat pasal korupsi, Tandasnya pengacara publik PBHI ini.

hta

Sumber: http://www.rakyatmerdeka.co.id